KUNING
Waktu kecil aku sering dengar orang
bilang hidup ini penuh warna. Kata kata itu emang basi. Tapi terus melekat dalam
pikiranku. Mungkin karena itulah aku kemudian terbiasa membagi hidupku dengan
beragam warna. Kuning adalah warna awal yang penuh kemungkinan. Awal yang bisa
membawa bab-bab berikutnya dalam kehidupan. Seperti kuningnya matahari yang membawa kehidupan. Membawa ke warna warna selanjunya…
MERAH
Hari ini aku mengagumimu. Besok aku
membencimu.
Errr, berusaha membencimu,
maksudku.
JINGGA
Ini warna tomat yang akan matang.
Ini warna jeruk yang menggugah
selera.
Ini warna perasaanku saat mulai
jatuh cinta…
MERAH MUDA
Kadang kadang… Jatuh cinta itu
seperti jatuh pingsan. Kamu nggak sadar itu akan terjadi. Tapi saat terbangun,
tahu tahu kamu mengerti bahwa kamu sudah mengalaminya.
UNGU
Aku suka warna ungu. Tapi kata
orang, ungu itu warna janda.
Aku bukan janda. Tapi aku tahu,
janda sedang patah hati.
Boleh aku pilih warna ungu untuk
melukiskan hatiku yang patah?
MAGENTA
Seperti benci dan cinta…
Aku pikir, jatuh cinta dan patah
hati hanya setipis benang. Karena itu aku memilih warna magenta. Karena magenta
itu keunguan. Tapi Magenta juga merah muda.
Magenta ituuu… saat cinta yang ada
tak cukup lagi dilukiskan dengan warna merah muda.
HIJAU
Menurut mama, tidak ada yang lebih
menenangkan daripada memandang indahnya alam yang menghijau. Tidak ada warna
yang lebih tepat untuk menggambarkan kedamaian.
COKELAT
Pernah merasakan ketagihan makan
cokelat? Aku pernah. Rasanya adalah… Sudah aku makan semua yang perlu aku
makan. Tetapi tetap ada sesuatu yang tak bisa berhenti aku pikirkan untuk aku
kunyah. Cokelat.
Sudah aku miliki semua yang
seharusnya aku miliki. Tapi tetap ada sesuatu yng kuinginkan. Dan aku tak bisa
berhenti memikirkannya.
Sama seperti itulah… Buatku,
cokelat memang warna yang paling tak menentu.
BIRU
Entah mengapa orang memilih warna
biru untuk melukiskan kesedihan. Aku juga tidak bisa mengerti. Menurutku, biru
warna yang indah. Namun kalau memang menyedihkan, biarlah biru menjadi warna
kesedihan yang bisa aku nikmati.
HITAM
Ada dukacita. Itu saja.
ABU - ABU
Ketika duka begitu kental hingga
luka tidak lagi terasa. Ketika duka sudah jadi kebiasaan. Dan disinilah, aku
terperangkap.
PUTIH
Sebenarnya aku belum bisa menemukan
warna ini sekarang. Aku belum bisa kembali menerima berbagai warna warni bagaikan
pelangi dalam kehidupanku sebelumnya. Belum bisa dan entah kemana pelangi ku sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar