Selasa, 21 Mei 2013

The Color in My Life


KUNING
Waktu kecil aku sering dengar orang bilang hidup ini penuh warna. Kata kata itu emang basi. Tapi terus melekat dalam pikiranku. Mungkin karena itulah aku kemudian terbiasa membagi hidupku dengan beragam warna. Kuning adalah warna awal yang penuh kemungkinan. Awal yang bisa membawa bab-bab berikutnya dalam kehidupan. Seperti kuningnya matahari yang membawa kehidupan. Membawa ke warna warna selanjunya…

MERAH
Hari ini aku mengagumimu. Besok aku membencimu.
Errr, berusaha membencimu, maksudku.

JINGGA
Ini warna tomat yang akan matang.
Ini warna jeruk yang menggugah selera.
Ini warna perasaanku saat mulai jatuh cinta…

MERAH MUDA
Kadang kadang… Jatuh cinta itu seperti jatuh pingsan. Kamu nggak sadar itu akan terjadi. Tapi saat terbangun, tahu tahu kamu mengerti bahwa kamu sudah mengalaminya.

UNGU
Aku suka warna ungu. Tapi kata orang, ungu itu warna janda.
Aku bukan janda. Tapi aku tahu, janda sedang patah hati.
Boleh aku pilih warna ungu untuk melukiskan hatiku yang patah?

MAGENTA
Seperti benci dan cinta…
Aku pikir, jatuh cinta dan patah hati hanya setipis benang. Karena itu aku memilih warna magenta. Karena magenta itu keunguan. Tapi Magenta juga merah muda.
Magenta ituuu… saat cinta yang ada tak cukup lagi dilukiskan dengan warna merah muda.

HIJAU
Menurut mama, tidak ada yang lebih menenangkan daripada memandang indahnya alam yang menghijau. Tidak ada warna yang lebih tepat untuk menggambarkan kedamaian.

COKELAT
Pernah merasakan ketagihan makan cokelat? Aku pernah. Rasanya adalah… Sudah aku makan semua yang perlu aku makan. Tetapi tetap ada sesuatu yang tak bisa berhenti aku pikirkan untuk aku kunyah. Cokelat.
Sudah aku miliki semua yang seharusnya aku miliki. Tapi tetap ada sesuatu yng kuinginkan. Dan aku tak bisa berhenti memikirkannya.
Sama seperti itulah… Buatku, cokelat memang warna yang paling tak menentu.

BIRU
Entah mengapa orang memilih warna biru untuk melukiskan kesedihan. Aku juga tidak bisa mengerti. Menurutku, biru warna yang indah. Namun kalau memang menyedihkan, biarlah biru menjadi warna kesedihan yang bisa aku nikmati.

HITAM
Ada dukacita. Itu saja.

ABU - ABU
Ketika duka begitu kental hingga luka tidak lagi terasa. Ketika duka sudah jadi kebiasaan. Dan disinilah, aku terperangkap.

PUTIH
Sebenarnya aku belum bisa menemukan warna ini sekarang. Aku belum bisa kembali menerima berbagai warna warni bagaikan pelangi dalam kehidupanku sebelumnya. Belum bisa dan entah kemana pelangi ku sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar