Kamis, 19 April 2012

Seleksi KOMJak


Bangun tidur hari ini dengan sedikit pusing karena kecapean mungkin. Bangun pagi untuk siap siap mengikuti wawancara KOMJak di Kolese Kanisius, Menteng kecil jam 1 siang. Maklum, berangkat dari Cikarang jadinya harus berangkat lebih cepat.

Sebenernya waktu bangun tidur kayak udah males malesan gitu untuk ikut wawancara, karena wawancara sendirian, pergi sendirian, ga ada persiapan dan ga tau bakal ditanyain apa aja. Karena belum gereja juga,jadi takut ga disertai Tuhan gitu, hehe..
Tapi yaa ahirnya pergi juga. Berangkat jam 09.30 pagi dan sampai juga sekitar jam 12 siang. Menanti giliran wawancara jam 1 siang. Tahap seleksi  berikut ini dibagi menjadi 3, yaitu wawancara, introduksi dan diskusi.

Sewaktu wawancara mereka menanyakan banyak hal tentang jawaban yang sudah aku jawab di lembar pendaftaran dan diminta menceritakan tentang diriku sendiri. Mereka pun menceritakan bagaimana itu KOMJak dan sempat mengkonsiderasikan kesibukan kuliah dan jarak tempuh dari Cikarang ke Jakarta. Karena kalau lulus sebagai peserta KOMJak harus mengikuti pertemuan di setiap hari Sabtu dan Minggu, belum lagi kalau ada kerja kelompok yang akan meengambil waktu pribadi di luar waktu Sabtu dan Minggu. Selama wawancara berlangsung entah mengapa rasanya aku santai dan bisa membawa diri dengan menyenangkan.

Setelah wawancara langsung berlanjut dengan introduksi dari romo pendamping mengenai Apa itu KOMJak dan penjelasan umum lainnya. Setelah itu aku langsung kebagian diskusi dan berpasangan dengan salah seorang peserta seleksi. Akhirnya kami memilih 1 tema dari 3 tema yang disediakan untuk didiskusikan. Kami memilih tema ‘Pro dan Kontra Lesbi – Gay – Biseksual – Transgender’ Kami berdiskusi selama 15 menit dan itu direkam. Selama diskusi ini aku merasa harus bisa bekerjasama dengan partner aku tapi harus bisa juga untuk mengutarakan pendapat aku. Di sesi diskusi ini agak sempet gugup sih, soalnya kita direkam dan disuruh ngomong gitu aja dan si pewawancara hanya melihat kita dengan tajam. Waktu pun habis dan kami diperbolehkan untuk pulang.

Selama perjalanan pulang, aku kayak gak yakin bakal lulus sih. Kenapa? Karena selama aku wawancara dengan teman teman yang ikut wawancara juga, mereka semua sudah lulus kuliah, bekerja di tempat yang bagus dan bahkan ada yang sekolah teologi. Aku cuma berpikir, apalah aku dibanding mereka? Aku cuma anak kecil diantara mereka dengan pemikiran seadanya. Tapi aku tetap bersyukur ama Tuhan, Cuma bilang ama Tuhan, kalau ga lulus juga gapapa karena itu berarti aku harus focus dengan kegiatan di kampus, dan kalaupun dapat aku harus membuktikan kepada mereka kalau mereka ga salah memilih aku dan aku pun harus memberikan perubahan positif terutama di lingkungan Generasi Muda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar