Bangun tidur
hari ini dengan sedikit pusing karena kecapean mungkin. Bangun pagi untuk siap
siap mengikuti wawancara KOMJak di Kolese Kanisius, Menteng kecil jam 1 siang.
Maklum, berangkat dari Cikarang jadinya harus berangkat lebih cepat.
Sebenernya
waktu bangun tidur kayak udah males malesan gitu untuk ikut wawancara, karena
wawancara sendirian, pergi sendirian, ga ada persiapan dan ga tau bakal ditanyain
apa aja. Karena belum gereja juga,jadi takut ga disertai Tuhan gitu, hehe..
Tapi yaa
ahirnya pergi juga. Berangkat jam 09.30 pagi dan sampai juga sekitar jam 12
siang. Menanti giliran wawancara jam 1 siang. Tahap seleksi berikut ini dibagi menjadi 3, yaitu
wawancara, introduksi dan diskusi.
Sewaktu wawancara mereka menanyakan banyak
hal tentang jawaban yang sudah aku jawab di lembar pendaftaran dan diminta
menceritakan tentang diriku sendiri. Mereka pun menceritakan bagaimana itu
KOMJak dan sempat mengkonsiderasikan kesibukan kuliah dan jarak tempuh dari
Cikarang ke Jakarta. Karena kalau lulus sebagai peserta KOMJak harus mengikuti
pertemuan di setiap hari Sabtu dan Minggu, belum lagi kalau ada kerja kelompok
yang akan meengambil waktu pribadi di luar waktu Sabtu dan Minggu. Selama
wawancara berlangsung entah mengapa rasanya aku santai dan bisa membawa diri
dengan menyenangkan.
Setelah
wawancara langsung berlanjut dengan introduksi dari romo pendamping mengenai
Apa itu KOMJak dan penjelasan umum lainnya. Setelah itu aku langsung kebagian
diskusi dan berpasangan dengan salah seorang peserta seleksi. Akhirnya kami
memilih 1 tema dari 3 tema yang disediakan untuk didiskusikan. Kami memilih
tema ‘Pro dan Kontra Lesbi – Gay – Biseksual – Transgender’ Kami berdiskusi
selama 15 menit dan itu direkam. Selama diskusi ini aku merasa harus bisa
bekerjasama dengan partner aku tapi harus bisa juga untuk mengutarakan pendapat
aku. Di sesi diskusi ini agak sempet gugup sih, soalnya kita direkam dan
disuruh ngomong gitu aja dan si pewawancara hanya melihat kita dengan tajam.
Waktu pun habis dan kami diperbolehkan untuk pulang.
Selama
perjalanan pulang, aku kayak gak yakin bakal lulus sih. Kenapa? Karena selama
aku wawancara dengan teman teman yang ikut wawancara juga, mereka semua sudah
lulus kuliah, bekerja di tempat yang bagus dan bahkan ada yang sekolah teologi.
Aku cuma berpikir, apalah aku dibanding mereka? Aku cuma anak kecil diantara
mereka dengan pemikiran seadanya. Tapi aku tetap bersyukur ama Tuhan, Cuma bilang
ama Tuhan, kalau ga lulus juga gapapa karena itu berarti aku harus focus dengan
kegiatan di kampus, dan kalaupun dapat aku harus membuktikan kepada mereka
kalau mereka ga salah memilih aku dan aku pun harus memberikan perubahan
positif terutama di lingkungan Generasi Muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar