Rabu, 20 Februari 2013

PUCatSo Youth Day, The One of My Billions Beautiful Processes


                 Disini aku mau berbagi sedikit mengenai proses acara PUCATSO Youth Day 2012 ini dari persiapan hingga akhir acara. Bermula ketika kepengurusan PUCATSO 2012 mengadakan rapat bulanan untuk mengevaluasi setiap divisi kepengurusan yang ada. Di akhir rapat tanpa diketahui banyak oleh anggota PUCATSO lainnya, sang ketua PUCATSO mengatakan bahwa pada malam itu akan melakukan pemilihan ketua retret PUCATSO yang baru dan meminta kepada pengurus angkatan 2010 untuk mencalonkan diri sebagai ketua berikutnya dan diberikan waktu beberapa saat untuk berpikir. Beberapa menit kemudian, 2 orang anggota PUCATSO yaitu Haryanto dan Lettisia Gianti mencalonkan diri untuk menjadi  ketua retret PUCATSO 2012 yang baru dan sebelum waktu untuk pencalonan ketua ditutup, aku pun dengan dorongan teman teman dan masih dengan penuh keraguan akhirnya mencalonkan diri menjadi ketua retret PUCATSO 2012 yang baru. Voting diantara semua pengurus PUCATSO 2012 pun langsung dimulai saat itu juga dan didoakan terlebih dahulu sebelum memulai pemilihan ketua. Pada akhirnya, disaat itu hasil voting memilih aku, Theodora untuk menjadi ketua retret PUCATSO 2012 yang baru. Ketika baru terpilih sebenarnya agak kaget karena berpikir dua teman aku yang lainnya lebih berpengalaman dan lebih mantap untuk mencalonkan diri mereka menjadi ketua retret PUCATSO 2012 dibandingkan aku sendiri. Karena sebenernya aku enggak begitu suka untuk mengurus segala birokrasi sulit yang ada. Mungkin karena selama ini aku cuma fokus di seksi acara dan humas dalam setiap kegiatan yang ada. Saat itupun aku berpikir, mengapa saku yang bisa terpilih. Aku pun menyadari, dibalik kepercayaan teman teman semua, ini adalah kehendak Tuhan pada diri aku untuk melakukan proses yang luar biasa di tahun ini. Tuhan ingin aku untuk kembali keluar dari zona nyaman aku dan untuk lebih dekat kembali kepada Tuhan. Bagi aku, ini adalah sebuah teguran halus dari Tuhan buat aku pribadi.
                Setelah rapat kepengurusan PUCATSO 2012 berakhir, aku langsung meminta Ghea untuk menjadi partner aku menjadi ketua II di acara retret PUCATSO ini. Tanpa ragu aku memilih dia karena aku sangat sadar dengan banyak kekurangan aku dan hal tersebut dapat diimbangi dan didukung penuh oleh Ghea untuk membuat acara ini lebih baik lagi kedepannya. Karena sadar waktu yang tidak banyak, malam itupun kami langsung menulis nama nama yang bisa dan mau melayani di acara retret ini. Selama satu minggu berikutnya pun terjadi peng approach an kepada setiap individu yang telah kami tentukan untuk bekerjasama di acara retret ini. Ada yang langsung menerima, ada yang berpikir pikir dahulu dan ada yang menolak tidak dapat berpartisipasi menjadi panitia karena beberapa alasan. Tapi puji Tuhan, dalam satu minggu itupun kami dapat menyusun kepanitiaan yang sudah fix.
                Aku dan Ghea pun membuat timeline detail dari Juli hingga November untuk hal hal apa saja yang akan kami lakukan. Dengan adanya timeline ini pun mempermudah kami untuk bekerja dan meraih target yang ada. Aku dan Ghea juga memutuskan untuk memberi nama retret ini dengan nama PUCATSO Youth Day. Mungkin nama yang kami pilih ini terpengaruh dengan adanya acara World Youth Day dan karena kebetulan juga kami berdua adalah panitia Indonesian Youth Day 2012. Alasan kami memilih nama PUCATSO Youth Day ini juga dikarenakan kami tidak mau peserta nantinya menganggap ini retret yang terlalu serius dengan berbagai sesi sesi padat nantinya. Karena kami ingin, selain ada sesi yang cukup serius ada juga sesi yang dekat dengan anak muda seperti sesi character building training dan outbond untuk membuat mereka lebih nyaman dan mengerti akan tema serta konsep yang disampaikan. Jadi tidaklah membosankan. Karena sebagai anak muda Katolik pastinya ingin kegiatan atraktif lainnya yang bersemangat bukan hanya duduk diam sepanjang hari.
                Aku dan Ghea pun sempat memikirkan tema acara. Ghea sempat bertanya, apakah tujuan hidup aku. Aku ngejawab nya dengan gambling, kurang detail, seperti tujuan hidup aku hanya ada kasarannya saja. Lalu kami berdua pun berpikir bagaimana kalau “Life Purpose” menjadi tema retret kali ini. Karena menurut kami, sebagai anak muda Katolik masih banyak yang belum mengetahui tujuan hidup mereka dengan baik, kami tidak mau anak muda Katolik semakin banyak yang salah arah nantinya. Bukan berarti setelah retret ini, peserta akan langsung mendapatkan apa tujuan hidup nya. Tetapi melalui tema ini, para peserta diharapkan dapat lebih membuka matanya akan dunia luar untuk menghadapi hidup yang merupakan hadiah terindah dari Tuhan untuk dihadapi dan dikembangkan dengan baik sebagai anak Tuhan yang luar biasa.
                Aku dan Ghea disini pun menaruh goal goal yang cukup tinggi untuk dicapai oleh seluruh panitia. Karena kami pun ingin membangun setiap karakter panitia yang ada untuk keluar dari zona nyaman mereka disaat berproses bersama ini dan selalu berserah kepada Tuhan. Aku dan Ghea pun langsung terjun ke setiap divisi yang sudah kami bagi berdua untuk selalu mengingatkan mereka dan memberi usul di setiap kendala yang ada.
                Setelah semua proses dan birokrasi yang cukup sulit yang ada, kami pun menerima jawaban Dana Pembangunan Generasi Muda pada akhir oktober. Mungkin pertamanya aku hanya melihat nominal yang dicairkan sangat jauh dari harapan aku pribadi. Secara lisan aku sempat kecewa karena kami sudah memberikan proposal yang paling lengkap yang pernah dibuat dan sangat sulit untuk mengumpulkan tanda tangan dan persetujuan di lembaran pengesahan dikarenakan jarak Cikarang – Depok – Jakarta – Cikarang untuk mengajukan proposal ini. Aku juga sempat berpikir acara PUCATSO yang lain yang skala nya lebih kecil bisa mendapatkan dana lebih banyak dari yang kami dapatkan, begitu juga KMK lain yang aku tanyakan, jumlah yang mereka dapatkan tidak sejauh dana yang kami dapatkan. Aku pun terus bertanya tanya dan berefleksi apa yang salah dalam proses yang kami hadapi ini.  Seorang teman pun berkata bahwa, mungkin tangan Tuhan kali ini  tidak bekerja melalui DPGM tetapi melalui tangan tangan hebat lainnya yang telah diutus oleh Tuhan. Aku pun kembali semangat untuk terus menyemangati teman teman panitia yang lain dan tetap focus pada semua rencana yang sudah kami buat dari awal walaupun acara tinggal dua minggu lagi dan kami pun masih kekurangan dana sebesar Rp 10.000.000,00 . Kami semua tetap berdoa, melakukan novena, melakukan missa di kampus kami dan meminta teman teman yang lainnya pun mendukung kami dengan doa.
                Karena keterbatasan waktu dan dana yang masih banyak yang belum kami dapatkan, aku dan Ghea selaku ketua memutuskan untuk mengajukan permohonan dana kepada kampus kami. Kami tidak terlalu berharap kampus akan mempunyai respon yang baik karena birokrasi kampus sangatlah sulit dan memakan waktu yang lama. Empat hari sebelum acara dimulai kami dapat panggilan dari kampus bahwa pengajuan dana yang kami ajukan akan cair 100% dalam waktu dua hari. Itu berarti masih bisa menutup kekurangan yang ada sebelum acara. Betapa senangnya kami mendapat kabar tersebut karena kami tidak pernah menyangka kampus akan mensetujui permohonan kami. Begitu juga tim FR yang melakukan banyak usaha walaupun sempat melalui jatuh bangun dalam mencari dana, tim FR selalu berusaha baik memlaui ngamen, paduan suara di gereja, menjual makanan dan barang barang lainnya. Disini pun ucapan teman aku terbukti, bahwa Tuhan pasti akan menyediakan jalan dan bekerja melalui tangan tangan hebat lainnya. Entah bagaimana dan seperti apa, dalam 4 hari sebelum acara kami banyak menemui mukjizat dari Tuhan, bukan hanya mukjizat dalam segi dana tetapi juga hal hal lain seperti mendapatkan romo yang pasti dapat mendampingi kami full selama 3 hari, mendapat potongan dana di berbagai pengeluaran. Semua mukjizat itu terjadi dan mengalir begitu saja dalam proses yang kami jalani ini.
                Tibalah hari H yang ditunggu tunggu. Pertama kali nya juga dalam sejarah PUCATSO, jumlah peserta yang terdaftar melampaui dari apa yangn sudah panitia targetkan. Ada 154 peserta yang terdaftar dan mengikuti acara ini. Dengan segala kemasan acara yang sudah disiapkan, pembicara yang membuka pikiran kami, romo dan frater yang setia mendampingi kami selama 3 hari serta alam yang sejuk dan tenang sangatlah melengkapi proses retret kami yang indah ini. Kami mensyukuri tiap detik, tiap jengkal, tiap anugerah dan berkat yang diberikan Tuhan kepada kami. Betapa senangnya mendapat respon positif dan semangat dari para peserta kepada panitia selama acara retret ini berlangsung. Banyak juga kakak kakak PUCATSO yang salut dengan acara dan struktur kepanitiaan yang baik.
                Buat aku pribadi, tanggung jawab retret ini adalah merupakan beban yang harus aku tanggung. Tetapi pada akhirnya aku menyadari bahwa ini adalah salah satu proses yang paling indah yang bisa aku terima dari Tuhan yang membuat aku keluar dari zona nyaman aku untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa dan lebih dekat kepada Tuhan. Sempat mengalami proses yang sakit dan melelahkan, tetapi Tuhan telah menyiapkan hasil yang terindah dari proses yang kami tempuh untuk kami semua.



*My Super and though girl ever; Lettisia Gianti*

*Name tag, t-shirt and award that we made by  our self :)*

*The amazing 154 participants :D*

Terimakasih kepada teman teman PUCATSO yang telah mempercayai aku untuk berproses dalam memimpin retret ini. Terimakasih kepada DPGM dan Kampus yang telah mensupport kami dengan baik. Terimakasih kepada teman teman dan kakak kakak PUCATSO yang begiiituuu aku sayangi dan selalu mendoakan serta menyemangati aku pribadi dan teman teman lainnya dalam proses ini. Dan pastinya terimakasih kepada 38 partners plus keluarga aku dalam kepanitiaan ini yang tidak pernah sedikitpun mengeluh dan tiada lelahnya bekerja di ladang Tuhan yang sangat luas ini serta menjadi contoh dan pelajaran yang begitu luar biasa bagi saku pribadi. Dan ga akan pernah habisnya aku ucapkan terimakasih kepada Tuhan Yesus yang telah memberikan kesempatan dan berkat kepada aku dan teman teman untuk memuliakan Nama-Nya melalui acara ini. Kalian semua sungguh luar biasa dan salah satu anugerah Tuhan dalam kehidupan aku :)


*Dan inilah para panitia,sahabat,keluarga yang bekerjasama dengan begitu indah untuk mendapatkan yang terbaik tanpa mengeluh sedikit pun* *i love this committee forever*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar